MAKALAH AIR TANAH
“Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hidrografi”
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Dasar ini dengan judul “
Air Tanah”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Hidrografi.
Kami menyadari bahwa
dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami
buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, 20
April
2012
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air
tanah. Secara global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi
lebih dari 97 % terdiri atas air tanah. Tampak bahwa peranaan air tanah di bumi
sangat penting. Air tanah dapat dijumpai dihampir semua temmpat di bumi. Ia
dapat ditemukan di bawah gurun pasir yang paling kering sekalipun. Demikian
juga di bawah tanah yang membeku karena
tertutup lapisasn salju atau es. Sumbangan terbesar air tanah berasal dari
daerah arid dan semi-arid serta daerah lain yang mempunyai formasi geologi
paling sesuai untuk penampungan air tanah. Dengan semakin berkembangnya
industry serta pemukiman dengan segala fasilitasnya seprti lapangan golf, kolam
renang, maka ketergantungan manusian pada air tanah menjadi semakin terasakan.
Namun demikian, patut disayangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanah yang
semakin meningkat tersebut , cara pengambilan air tanah seringkali tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip hidrologiyang baik sehingga seringkali menimbulkan
dampak negative yang serius terhadap kelangsungan dan kualitas sumber daya air
tanah.Dampak negative pemanfaatan air tanah yang berlebihan seperti pencemaran
sumur-sumur penduduk, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah pabrik.
Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan
mengalami penguapan yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air secara
langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air
bersama-sama dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi. Penguapan air dari dedaunan dan
batang pohon yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah
hidrologi disebut presipitasi yakni tetes air dari awan yang jatuh kepermukaan
tanah.
Hujan yang
turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan tanah,permukaan air
danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke tanah akan terus
sampai kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah (ground water) yang disebut perkolasi. Jika aliran tanah muncul atau keluar
akan menjadi mata air (spring). Mata air yang keluar dengan cara
rembesan disebut seepage.
BAB II PEMBAHASAN
A. AIR TANAH
Air tanah
adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air
tanah di tiap tempat tidak sama
karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan
kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian
atas air itu lebih preatik.
Air tanah
adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas
dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit
dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan
yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan
baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan
industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah
telah mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air
yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang
disebut air tanah.
B. MACAM MACAM AIR TANAH
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1. Menurut letaknya, air tanah dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
·
Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat
di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang
ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk
jenis ini.
·
Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah
lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air
tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan
salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
Diantara lapisan kedap dan tak
kedap air terdapat lapisan peralihan. Air tanah pada lapisan tak kedap
mempengaruhi gerak aliran air. Jika lapisan yang kurang
kedap terletak di atas dan di bawah suatu tubuh air, maka akan menghasilkan
lapisan penyimpanan air yaitu air tanah yang tak bebas. Tekanan dari air tanah
tak bebas bergantung pada keberadaan tinggi suatu tempat dengan daerah
tangkapan hujannya. Pada daerah yang air tanahnya lebih rendah daripada
permukaan air di daerah tangkapan hujan, air akan memancar keluar dari sumur
yang dibor. Sumur demikian disebut sumur freatis.
Air tanah
freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous
yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah yang cukup besar.
Kedalaman lapisan freatik tergantung pada ketebalan lapisan batuan di atasnya.
2. Menurut asalnya air tanah dapat
dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah
yang berasal dari dalam perut bumi.
·
Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water,
yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.
·
Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah
turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah
juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui
mata air panas.
C. WILAYAH AIR TANAH
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1. Wilayah yang masih terpengaruh
udara.
Pada bagian teratas dari permukaan
bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat
(gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan
memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2.
Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan
wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis
tanah dan musim.
3.
Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan
antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya
diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4.
Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang
terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
D. JENIS JENIS AIR
1. Air Tanah
adalah air yang berada di bawah
permukaan tanah. Air tanah dapat dibagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air
tanah artesis.
2. Air tanah preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh
dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
3.
Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta
berada di antara dua lapisan kedap air.
4.
Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan
dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut,
sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
·
Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan
yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain
sebagainya.
·
Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan
yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
E. CEKUNGAN AIR TANAH ( CAT)
Adanya
krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk menjaga keberadaan/ ketersediaan sumber daya air tanah, salah satunya dengan memiliki suatu
sistem monitoring
penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan
atributnya. Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah
disebut Cekungan Air Tanah(CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti
proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT
di Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua buahyaitu CAT bebas (unconfined
aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer ). CAT ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan
total besarnya potensi masing-masing CAT adalah :
CAT Bebas : Potensi 1.165.971 juta m³/tahun
CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m³/tahun
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan
tanah, jadi seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan.
F. SIRKULASI
Lapisan di
dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau
akufir, yang biasanya dapat merupakan penghantar yang baik yaitu lapisan pasir
dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu gamping.
Penyembuhan
atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat curah
hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah dan
batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi
dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan ada tanah yang
kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau
batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen. Bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air
disebut lulus. Kelulusan tanah atau
batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air.
Pasir
misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan antara
10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil,tetapi dalam kerikil
lebih besar.
G.
MACAM-MACAM AKIFER
Akifer dapat dibedakan sebagai berikut:
1). Akifer bebas,
yaitu akifer yang terletak di atas di
lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut juga dengan unconfined
aquifer.
Akifer bebas terbentuk ketika tinggi muka air tanah (water table) menjadi batas
atas zona tanah jenuh. Tinggi muka air tanah berfluktuasi tergantung pada
jumlah dan kecepatan air hujan yang masuk ke dalam tanah, pengambilan air tanah
dan permeabilitas tanah.
2) Akifer terkekang,
yaitu akifer yang terletak di antara dua
lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer.
Akifer terkekang terbentuk ketika air tanah dalam dibatasi oleh lapisan kedap
air sehinngga tekanan di bawah lapisan kedap air tersebut lebih besardari pada
tekanan atmosfer. Pada gmbar a menunjukan bahwa sumur atau pipa yang dibuat
sampai kedalaman akifer terkekang, tinggi permukaan air akan naik melebihi
lapisan kedap air yang memisahkan kedua akifer di atas. Apabila ujung atas
sumur atau pip berada di bawah permukaan
pizometrik (pizometrik surface), yaitu permukaan abstrak dengan tingkat
tekanan hidrostatik sama dengan tekanaan hidrostatik di dalam akifer dan
merupakan merupakan perpanjangan dari tinggi muka air tanah terkekang, maka air
tanah akan keluar dari daru ujung atas sumur atau pipa tersebut. Sebaliknya,
apabila ujung atas pipa berada di atas permukaan pizometrik, maka air tanah
tidak akan keluar dari ujung sumur atau pipa melainkan berada pada ketinggian
permukaan pizometrik. Pada sumur dalam artesis tinggi muka air tanah
menunjukkan tinggi permukaan pizometrik pada daerah tersebut.
3) Akifer menggantung,
yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas
dan berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.
Gambar. Akifer bebas
dan akifer terkekang
H.
MANFAAT AIR TANAH
a. Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk
mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
b. Irigasi, yaitu sumber air bagi
pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
c. Perindustrian, yaitu dimanfaatkan
sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk
pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain
d. Merupakan bagian
yang penting dalam siklus hidrologi.
e. Merupakan penyedia air bersih
secara alami.
f. Untuk meyediakan air bagi hewan
dan tumbuhan.
I. KELEBIHAN
AIR TANAH
Kelebihan air tanah dari pada air permukaan yaitu:
1. Lebih steril
karena tidak terkontaminasi oleh organism penyebab penyakit.
2.
Tersimpan pada lapisan batuan pada kedalaman tertentu
di bawah permukaan tanah.
3.
Temperaturnya
relative constant.
4.
Tersedia
di banyak tempat meskipun musim kemarau.
J.
PENCEGAHAN AGAR AIR TANAH TETAP LESTARI
Hal- hal yang perlu dicegah agar air tetap lestari:
1.
Penggunaan air tanah yang berlebihan.
2.
Kepadatan penduduk atau pemukiman
yang berlebihan.
3.
Perusakan hutan
4. Penebangan
liar
5. Pembuangan
limbah.
K. KARAKTERISTIK AKIFER
Formasi geologi tertentu, baik yang terletak pada zona
bebas ( unconfined aquifer) maupun zona terkekang ( confined aquifer)
dapat memberikan pengaruh tertentu
terhadap keberadaaan air tanah. Dengan demikian, karakteristik akifer mempunyai
peranaan yang menentukan dalam proses pembentukan air tanah.
·
Tipe Akiifer
Dalam
menentukan kesesuaian formasi geologi untuk tujuan pengisisan air tanah,
beberapa factor harus diperhatikan terutama mengenai tipe akuifer,
karakteristik zona tanah tidak jenuh dan karakteristik air zona jenuh. Untuk
studi kelayakan atau penelitian yang menekankan proses dan mekanisme pengisian
air tanah, karakteristik formasi geologi atau akuifer yang relevan untuk
dipelajari yaitu:
1.
Tipe formasi
batuan, karena jenis batuan akan menentukan tingkat permeabilitas akifer.
2.
Kondisi tekanaan
hidrolik dalam tanah, yakni untuk menentukan apakah air tanah berada di zona
bebas atau zona terkekang.
3. Kedalaman permukaan potensiometrik di bawah permukaan
tanah , terutama di daerah sekitar daerah pelepasan atau pengambilan air.
·
Zona akifer
Untuk
usaha-usaha pengisian kembali air tanah melalui proses peningkatan infiltrasi tanah
serta reklamasi air tanah, maka kedudukan akifer dapat dipandang dari dua sisi
yang berbeda, yaitu:
1.
Zona akifer
tidak jenuh
adalah
suatu zona penampungan air di dalam tanah yang terletak di atas permukaan air
tanah ( Water table) baik dalam keadaan alamiah (permanen) atau sesaat setelah
berlangsungnya periode pengambilan air tanah. Zona ini merupakan zona penyimpan
air tanah yang paling berperan dalam mengurangi kadar pencemaran air tanah.
Oleh karena itu zona ini sangat penting untuk usaha-usaha reklamasi dan
sekaligus pengisian kembali air tanah
2.
Zona akifer
jenuh
adalah
zona penampung air tanah yang berada di
bawah permukaan air tanah kecuali zona penampung air tanah yang sementara jenuh
dan berada di bawah daerah yang sedang mengalami pengisian air tanah. Zona ini
berfungsi untuk pemasok air tanah dalam jumlah yang lebih besar serta mempunyai
kualitas air yang lebih baik.
L.
PERGERAKAN AIR
·
Air
tidak akan bergerak ke pasir sampai lempung menjadi jenuh
·
Air
bergerak ke liat setelah kontak dengan liat, tetapi karena liat menggerakan air
lambat yang terbentuk di atas lapisan liat
Dengan memahami konsep pergerakan air tanah, ada dua
hal yang relevan untuk dibicarakan yaitu:
1. pengmbilan air tanah
Ketika permukaan air tanah menurun sebagai akibat
kegiatan pengambilan air tanah, akan terbentuk cekungan permukaan air tanah.
Keadaan ini akan menyebabkan selisih tinggi permukaan air antara lokasi pipa
dan tempat di sekeliling pipa tersebut (hydraulic gradient) cukup besar untuk
menaikkan air keluar melalui pipa dengan laju sesuai denagn kekuatan pompa yang
digunakan.
2. Drainase air tanah
Sistem pembuangan air tanah yang sering digunakan
adalah dua saluran pembuang air tranah yang sering digunakan adalah dua saluran
pembuang air berpenutup yang sejajar ditempatkan di dalam tanah. Apabila
penutup saluran tersebut dibuka, menyebabakan permukaan air tanah turun.
M. PROSES TERBENTUKNYA
AIR TANAH
Untuk
lebih memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus
mengetahui gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah.
Uraian tentang infiltrasi secara lengkap menunjukkan proses dan mekanisme perjalanan
air di dalam tanah. Semakin dalam permukaan tanah, maka jumlah dan ukuran
por-pori tanah menjadi semakin kecil. Ketika air tersebut mencapai tempat yang
lebih dalam, air tersebut sudah tidak berperan dalam proses evaporasi atau
transpirasi. Keadaan tersebut menyebabakan terbentuknya wilayah jenuh di bawah
permukaan tanah, yang dikenal dengan sebutan air tanah.
N. ASAL AIR
TANAH
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui
berbagai media peresapan, antara lain:
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak.
5. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak.
5. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
O. KEDALAMAN
AIR TANAH
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1. Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2. Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.
1. Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2. Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.
P.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN AIR TANAH
Keuntungan air tanah yaitu:
a. Pada umumnya
bebas dari bakteri pathogen
b. Dapat
dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling
praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membaginya
d. Tempat
penampungann air yang alami.
Kerugiannya yaitu:
a. Air tanah sering kali mengandung
banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll
b. Biasanya membutuhkan pemompaan untuk
menariknya ke permukaan. (Wardhana,1995).
Q. KERUSAKAN
AIR TANAH
Kerusakan sumber daya air tidak
dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi
dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi
ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja
perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di
kawasan sekitarnya. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan
adalah:
1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.
1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.
R.
PELESTARIAN AIR TANAH
Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin,
maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan(sungai/danau/waduk).
2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan(sungai/danau/waduk).
2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3. Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali
tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau
serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.
4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.
S. SYARAT
MEMBUAT SALURAN AIR
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam
membuat saluran air tanah terbuka adalah sebagai berikut:
1. Lebar dan
kedalaman dibuat sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran tidak besar
(biasanya kurang dari 0,1 m/dt)
2. Kedalaman
saluran sebaiknya lebih dari 1 m (lebih diutamakan 1,5 m) untuk mencegah atau
menurunkan besarnya penetrasi cahaya
matahari dan dengan demikian mencegah tumbuh dan berkembangnya ganggang dan
tumbuhan air lainnya yang dapat menghambat aliran air.
3. Kemiringan
tebing saluran harus diusahakan sekecil mungkin agar tebing saluran menjadi
lebih mantap.
4. Untuk
saluran air dalam, di atas tebing saluran sebaiknya disisakan tanah rata (
horizontal embankment) selebar 0,5 – 1 m untuk memudahkan perbaikan dan
pemeliharaan saluran air.
T.
FLUKTUASI TINGGI AIR TANAH
Fluktuasi
tinggi muka air tanah secara alamiah akan mengalami keadaan keseimbangan.
Tinggi muka air tanah akan mengalami fluktuasi karena dua hal, yaitu adanya
kegiatan pengambilan air tanah untuk konsumsi manusia, industry dan pertanian
dan adanya pemasokan air tanah di daerah-daerah resapan. Fluktuasi tinggi muka
air tanah juga terjadi seiring dengan adanya pergantian musim.
Keseimbangan
alamiah kuantitas air tanah dapat diubah dengan cara dsebagai berikut:
1.
Meningkatkan
debit aliran (pengambilan) air tanah, terutama untuk irigasi atau industry.
2.
Pemasokan air
tanah melalui pembuatan bangunan- bangunan permanen air hujan.
3.
Memperbanyak
bangunan-bangunan drainase yang merupakan saluran pembuangan air sisa irigasi
4.
Perubahan tata
guna lahan ke arah keadaan yang kondusif terhadap peningkatan usaha pasokan
air tanah atau denagn kata lain memeperluas daerah resapan air tanah (
groundwater recharge area)
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
· Air
tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah
· Di
bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air
yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah.
· Ada
bermacam-macam jenis air tanah.
- Air tanah permukaan (Freatik)
- Air tanah dalam,
- Air tanah yang berasal dari atmosfer
disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan
salju.
- Air tanah yang berasal dari dalam
bumi
· Ada
4 wilayah air tanah yaitu:
- Wilayah yang masih terpengaruh
udara.
- Wilayah jenuh air.
- Wilayah kapiler udara.
- Wilayah air dalam
DAFTAR
PUSTAKA
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi
Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM
http://bosska.wordpress.com/green-lands/pelestarian-air-tanah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar